Jumat, 06 November 2015

Bab 4

PERKEMBANGAN PAHAM-PAHAM BARU DAN MUNCULNYA PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

E.        PAHAM-PAHAM BARU DARI BARAT
1.      Nasionalisme
a.       Pengertian
-          Menurut Otto Bouer, nasionalisme muncul karena adanya persamaan sikap dan tingkah laku dalam memperjuangkan nasib yang sama, sedangkan
-          Hans Kohn berpendapat bahwa nasionalisme adalah suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu kepada Negara dan bangsa. Semen
-           Ernest Renant menyatakan, nasionalisme ada ketika muncul keinginan untuk bersatu

2.      Demokrasi
Demokrasi berasal dari kata demos yang artinya rakyat, dan kratos yang berarti . Jadi, demokrasi berarti pemerintahan “dari rakyat untuk rakyat”. Prinsip-prinsip yang mendasari ide demokrasi adalah konstitusionalisme, kedaulatan rakyat, aparat yang bertanggungjawab, jaminan kewajiban sipil, pemerintah berdasarkan undang-undang, dan asas mayoritas Demokrasi sudah ada pada jaman Yunani kuno, yang dikenal dengan demokrasi langsung, dimana rakyat seluruhnya bias langsung atau memutuskan suatu perkara. Hal ini dimungkinkan karena saat itu di Yunani masih berbentuk negara-kota (polis) yang penduduknya sekitar 30 orang per polis. Pada Revolusi Amerika tahun 1776 dalam Declaration of Independence, menyatakan bahwa tidak ada kekuasaan yang adil tanpa persetujuan rakyat

3.       Liberalisme
Liberal berasal dari kata “liberty”, yang berarti kebebasan. Kebebasan dalam arti kemerdekaan pribadi, hak untuk mendapatkan perlindungan, dan kebebasan dalam menentukan sikap. Liberalisme adalah suatu aliran pemikiran yang mengharapkan kemajuan dalam berbagai bidang atas dasar kebebasan individu yang dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya sebebas mungkin,Beberapa tokoh yang bisa dianggap sebagai penganut dan yang mengembangkan paham liberalisme, yaitu:
a.       John Locke. Menurut pendapatnya, negara terbentuk dari perjanjiann sosial antara individu dengan yang hidup bebas dengan penguasa.
b.      Montesquieu. Dalam bukunya spirit the law, terdapat pemisahan kekuasaan dalam pemerintahan yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Tujuannya agar terdapat pengawasan antar lembaga agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang

4.   Sosialisme
Sosialisme ialah paham yang menghendaki suatu masyarakat dibentuk secara kolektif (oleh kita, untuk kita). Titik berat dari paham ini ada pada masyarakat, bukan individu. Dan dalam hal ini sosialisme merupakan lawan dari liberalisme. Pada awalnya sosialisme muncul sebagai reaksi atas liberalisme abad ke-19. Pendukung liberalisme adalah kelas menengah (middle class), yang oleh Karl Marx disebut kaum “borjuis”. Kelas menengah ini adalah memiliki industri, perdagangan dan memiliki pengaruh dalam masyarakat dan pemerintah. Ketertindasan kaum buruh oleh para pemilik modal (kapital) menimbulkan reaksi golongan kelas menengah, yang sampai sekarang dikenal dengan istilah gerakan sosialisme. Tujuannya menghilangkan pertentangan antar kelas, kelas buruh dan pemodal. Oleh Marx, sosialisme dikembangkan menjadi komunisme.

B.        PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN NASIONALISME DI ASIA DAN AFRIKA
Ciri-ciri umum sistem birokrasi Barat yang diperkenalkan di Negara-negara Asia
Tenggara
Kuasa barat menubuhkan kerajaan pusat
Barat melantik Gabenor Jeneral sebagai ketua pentadbir
Mereka melaksanakan pentadbiran melalui biro(jabatan)
Pegawai barat dilantik sebagai ketua biro
Kuasa barat memperkenalkan undang-undang barat.

Ciri-ciri birokrasi yang diperkenalkan oleh Sepanyol di Filipina.
Sepanyol memperkenalkan sistem pentadbiran berpusat
Gabenor Jeneral menjadi pemerintah tertinggi di peringkat pusat
Datuk Bandar menjadi pentadbir wilayah
Gabenor kecil menjadi pentadbir Bandar
Encomiendero menjadi pemerintah Encomienda

Maksud Sistem Encomienda
Sistem pentadbiran Sepanyol diperingkat tempatan
pemerintahnya diketuai encomiendero

Tugas-tugas Encomiendero yang diperkenalkan Sepanyol di Filipina.
menjaga keamanan
mengutip cukai
mengkristiankan penduduk barangay

Sebab sistem Encomienda dibenci oleh penduduk Filipina.
mengenakan cukai yang tinggi
mengenakan kerahan tenaga terhadap penduduk

Perubahan sistem pentadbiran yang diperkenalkan oleh Belanda di Indonesia.
pentadbiran dibahagikan kepada pentadbiran pusat dan tempatan
pentadbiran pusat diketuai oleh Gabenor Jeneral
pentadbiran tempatan diketuai dikendalikan oleh pembesar tempatan
pentadbiran tempatan menjalankan tugas dengan pengawasan pegawai Belanda
Belanda menubuhkan jabatan kerajaan seperti Jabatan Pelajaran dan Pertanian
Belanda menubuhkan dewan tempatan
dewan tempatan berfungsi sebagai penasihat pentadbiran Belanda
dewan tempatan tiada kuasa perundangan
Belanda menubuhkan Volksraad
Volksraad merupakan majlis rakyat

Bentuk sistem pemerintahan di Burma sebelum kedatangan British
Burma mengamalkan sistem pemerintahan beraja di bawah dinasti Konbaung
pemerintahan dan pentadbiran diketuai oleh raja
raja dibantu oleh Hluttaw(majlis diraja) dan Wun(pegawai tinggi kerajaan)
Myothugyi menjadi ketua Bandar
Ahmudan menjadi pegawai diraja
Athi merupakan pembesar-pembesar tradisional
raja menjadi penaung kepada sami Buddha.

C.        LAHIRNYA PRGERAKAN NASIONAL INDONESIA
1. Budi Utomo.
Pada tahun 1906 di Yogyakarta dr. Wahidin Sudirohusodo mempunyai
gagasan untuk mendirikan studiefonds atau dana pelajar. Tujuannya adalah
mengumpulkan dana untuk membiayaai pemuda-pemuda bumi putra yang pandai,
tetapi miskin agar dapat memneruskan ke sekolah yang lebih tinggi. Untuk
mewujudkan gagasan nya tersebut, beliau mengadakan perjalanan keliling jawa.
Ketika sampai di Jakarta, dr. Wahidin Sudirohusodo bertemu dengan
mahasiswa-mahasiswa STOVIA. STOVIA adalah sekolah untuk mendidik dokterdokter
pribumi. Mahasiswa-mahasiswa tersebut antara lain Sutomo, Cipto
Mangunkusumo, Gunawan Mangunkusumo, Suraji, dan Gumbrek. Dr. Wahidin
Sudirohusodo memberikan dorongan kepada mereka agar membentuk suatu
organisasi. Dorongan tersebut mendapat sambutan baik dari para mahasiswa
STOVIA.
Pada tanggal 20 Mei 1908 bertempat di Gedung STOVIA. Para mahasiswa
STOVIA mendirikan organisasi yang diberi nama Budi Utomo. Budi Utomo artinya
budi yang utama. Tanggal berdirinya Budi Utomo yaitu 20 Mei dijadikan sebagai
Hari Kebangkitan Nasional.

2. Serikat Dagang Islam.
Revolusi Nasional Cina yang dipelopori oleh dr. Sun Yat Sen pada tanggal
10 Oktober 1911 telah berpengaruh terhadap orang-orang Cina perantauan di
Indonesia. Mereka segera mendirikan ikatan-ikatan yang bercorak nasionalis Cina.
Kedudukan mereka dibidang ekonomi sangat kuat. Mereka menguasai penjualan
bahan-bahan batik. Para pedagang batik pribumi merasa terdesak atau dirugikan.
Untuk menghadapi para pedagang Cina itu, pada tahun 1911 para pedagang
batik Solo dibawah pimpinan H. Samanhudi mendirikan Serikat Dagang Islam
(SDI). Tujuan berdirinya Sarikat Dagang Islam adalah :
a. Memajukan perdagangan.
b. Melawan monopoli pedagang tionghoa, dan
c. Memajukan agama Islam.
Serikat Dagang Islam mengalami perkembangan pesat karena bersifat nasionalis,
religius, dan ekonomis.

3. Indische Partij.
Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 .
Pendirinya adalah dr. E.F.E Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar
Dewantara.
IP bertujuan mempersatukan bangsa Indonesia untuk mencapai
kemerdekaan. Tokoh-tokoh IP menyebarluaskan tujuannya melalui surat kabar.
Dalam waktu singkat IP mempunyai banyak anggota. Cabang-cabangnya tersebar diseluruh Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda menganggap organisasi ini
membahayakan kedudukannya. Pada bulan Maret 1913 Pemerintah Hindia Belanda
melarang kegitan IP. Pada bulan Agustus tahun yang sama para pemimpin IP dijatuhi
hukuman pengasingan.

4. Partai Nasional Indonesia.
Pada tanggal 4 Juli 1927 para pengurus Algemeene Studie Club
(Kelompok Belajar Umum) di Bandung mendirikan perkumpulan baru
yang dinamakan Perserikatan Nasional Indonesia. Mereka adalah Ir. Soekarno,
Mr. Sartono, dr. Samsi, Mr. Iskaq Cokrohadisuryo, Mr. Budiarto, Mr. Ali
Sastroamijoyo, Mr. Sunario, dan Ir. Anwari. Perkumpulan ini kemudian berganti
nama menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI), dll.


Sumber : http://kekeynes.blogspot.co.id/2013/03/ringkasan-sejarah-materi-kelas-xi.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar